[KartaPods by PERSMA] Kupas Tuntas UKM PUSMA: Dari Ruang Studi Menuju Gerakan Intelektual Mahasiswa
Segenap pengurus inti Pusat Studi Mahasiswa (PUSMA) Universitas Kutai Kartanegara (UNIKARTA) Tenggarong memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi organisasi tersebut sejak awal berdiri hingga kini.
Fadlan, selaku Ketua Umum, mengisahkan bahwa situasi pada saat PUSMA pertama kali dibentuk sangatlah chaos. Beberapa ketua bidang bahkan harus merangkap tugas, mulai dari menjadi humas hingga menangani administrasi.
Kondisi tersebut menuntut adanya semangat dan kekompakan dari seluruh pengurus agar roda organisasi tetap berjalan maksimal. Fadlan menegaskan bahwa ke depan, PUSMA harus mampu memperluas ruang lingkupnya. Tidak hanya sebatas di lingkungan UNIKARTA Tenggarong, tetapi juga bisa menjangkau seluruh wilayah Kukar dalam rangka turut berkontribusi pada peningkatan sumber daya manusia di daerah tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa PUSMA telah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, salah satunya BRIDA dalam bidang penelitian. Kerja sama ini, menurutnya, menjadi dorongan tersendiri untuk melahirkan lebih banyak program kerja yang bermanfaat ke depannya.
Wakil Ketua Umum PUSMA, M. Virgianata, turut menyampaikan pengalaman unik pasca pelantikan dirinya bersama para pengurus beberapa bulan lalu. Salah satunya adalah bagaimana membagi tugas di setiap bidang yang diisi oleh sumber daya manusia dengan jumlah cukup banyak dan berkualitas pada masing-masing individunya. Tantangan ini menjadi pengalaman berharga dalam proses mengelola organisasi.
Di sisi lain, Fadlan menyebut bahwa hingga saat ini, PUSMA menjadi satu-satunya unit UKM di UNIKARTA Tenggarong yang memiliki website resmi. Website tersebut berisi berbagai informasi penting, termasuk sejarah berdirinya PUSMA UNIKARTA Tenggarong. Keberadaan website ini menjadi salah satu media untuk memperkenalkan organisasi kepada publik.
Lebih jauh, Fadlan berharap pada masa kepengurusannya, PUSMA bisa fokus pada perbaikan internal. Ia menyoroti pentingnya peningkatan hard skill dan soft skill para pengurus melalui penyelenggaraan kelas-kelas rutin. Ke depan, kelas-kelas ini tidak hanya ditujukan untuk internal pengurus, tetapi juga akan diperluas untuk lingkup yang lebih besar agar manfaatnya dirasakan lebih luas.
Senada dengan hal itu, Sekretaris Umum PUSMA UNIKARTA Tenggarong juga menyampaikan harapannya agar PUSMA semakin berkembang. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, administrasi yang tertata rapi, serta penguatan seluruh divisi agar dapat menjadi penggerak utama organisasi.
Virgianata menambahkan, penting bagi mahasiswa untuk tidak berdiam diri dalam zona nyaman. Menurutnya, berorganisasi bukanlah hal yang buruk, justru menjadi wadah untuk membentuk soft skill dan hard skill melalui berbagai pengalaman dan dinamika yang ada.
Di akhir pernyataannya, Fadlan menyebut bahwa seorang pemimpin yang hebat pasti memiliki penopang yang kuat. Inti dari hierarki kepemimpinan di PUSMA, katanya, ada pada ketua, wakil ketua, sekretaris umum, bendahara, ketua-ketua bidang, hingga anggota muda yang menjadi tulang punggung organisasi.
Ia juga mengapresiasi setinggi-tingginya dukungan pimpinan UNIKARTA Tenggarong, Prof. Ince Raden, yang selama ini terus memberikan support agar PUSMA terus berkembang.
“Inti dari hierarki PUSMA itu, ada ketua, ada sekretaris, ada wakil, ada bendahara, baru turun ke kepala bidang kami kan. Kalau inti dari pilar-pilar kami ini tumbang, selesai,” pungkasnya.
Penulis: Nunuk Purwanto
Editor: Ulwan Murtadho